Tabulampot Mangga Chokanan |
Varietas mangga asal Thailand ini gampang berbuah meski minim perawatan. Yang istimewa, buah pertama berkualitas prima. Rasanya manis, lembut, segar, dengan tekstur agak berserat. Panen pertama dipetik 3-7 buah. Seusai panen, tanaman tetap sehat. Daun hijau segar dan tidak kering. Tabulampot Namdokmai kerap rontok pada bunga pertama. Begitu juga dengan Khieosawoei. Buah yang muncul kuntet. Makanya, bunga pertama dan kedua biasanya dibuang.
Chokanan paling mudah berbuah di tabulampot. Maksimal 1 tahun sampai dengan 18 bulan, bibit asal okulasi yang ditanam di pot mulai berbuah. Hobiis pemula yang ngotot mengepotkan Khieosawoei dan Namdokmai berakhir kecewa. Dua varietas asal Thailand itu biasanya baru belajar berbuah pada umur 2,5 tahun setelah dirawat.
Ir Wijaya MS, mantan peneliti di Kebun Percobaan Buah-buahan, Cipaku, Bogor, menuturkan secara genetik Chokanan memang bersifat genjah. Periode pertumbuhan dari tanaman muda, remaja, hingga dewasa pendek. Sementara Namdokmai, menengah; Khieosawoei, panjang.
Pengalaman Wijaya, bunga Chokanan muncul 3-4 bulan pascaokulasi. Biasanya mata tunas diambil pada Mei dan Juni, bulan-bulan mangga memasuki periode menjelang berbunga. Tabulampot Chokanan asal bibit okulasi berukuran 50 cm berbuah kurang dari 1 tahun.
Buah Mangga Chokanan |
Karena sifatnya yang bandel, tak sulit menghasilkan tabulampot Chokanan yang prima dan rajin berbuah. Kunci pertama, pastikan bibit yang ditanam benar-benar Chokanan. Ciri utamanya: ruas percabangan panjang, mencapai 15 cm. Lazimnya, ruas mangga pendek, hanya 5-10 cm. Daun lurus tidak bergelombang dan sempit, sekitar 5-7 cm. Agar risiko minimal, dapatkan bibit dari penangkar terpercaya.
Berikutnya pemilihan media. Chokanan mampu hidup di beragam media dengan komposisi berbeda. Media tanam menggunakan media sekam mentah, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk kandang terdiri dari kotoran kambing dan sapi.
Tahap berikutnya penanaman ke dalam pot. Dasar pot diberi pecahan bata merah setebal 3-5 cm. Tujuannya agar lalulintas air dari media ke luar pot lancar. Masukkan campuran media tanam hingga setengah tinggi pot. Lalu letakkan bibit Chokanan tepat di tengah pot. Agar tanaman tidak stres, tanah yang berasal dari polybag bibit jangan dibuang. Setelah posisi bibit pas, tambahkan media tanam di sekelilingnya. Padatkan media dengan tangan agar bibit tumbuh tegak. Setelah penanaman selesai, siram dengan air sampai jenuh.
Perawatan selanjutnya mudah. Siram tabulampot Chokanan 2 hari sekali dan beri pupuk teratur. Setiap bulan tambahkan 300 ml air (setara 1 gelas kemasan air mineral) dengan NPK 16:16:16 sebanyak 5 ml-setara 1 sendok teh. Dengan perlakuan itu, Chokanan berbunga 6-8 bulan kemudian tergantung ukuran bibit.
Agar bunga yang muncul tak rontok dan kering, frekuensi penyiraman ditingkatkan menjadi sehari 2 kali, pagi dan sore. Dua bulan kemudian bunga itu berubah menjadi buah yang siap dipanen.
Mangga muda berkulit warna hijau muda dan berubah menjadi kuning terang saat matang. Daging buah muda berasa agak masam dan berubah menjadi sangat manis pada saat buah matang. Tekstur daging halus tanpa serat dan juicy. Bobot buah berkisar 350 - 500 gram per buah. Ah, mudahnya menikmati Chokanan pot di rumah sendiri.
Sumber :Trubus
0 comments:
Post a Comment